Powered By Blogger

Selasa, 05 Juni 2012

Balasan Surat Bhumi kepada Dellila



           Kepada engkau Dellila
           Perempuan anggun yang selalu menyinari hatiku.

           Wa'alaikumussalam wr. wb.

         Dengan penuh rindu kutuliskan bait-bait cintaku untukmu di sini, Ibu Kota yang terasa sunyi tanpamu di sisiku. Duhai sayangku, ini sangat membuat romantika kehidupanku terusik. Ini yang kumaksud adalah rasa sayangku yang teramat sangat kepadamu. Ah! Aku sangat merindukan pagi hari yang cerah, ketika aku mengucapkan selamat pagi padamu sembari mencium keningmu dengan penuh kasih dan cinta, dan engkau membalasnya dengan memelukku lembut serta berbisik lembut  "Selamat pagi Bhumi sayang" kepadaku.

       Aku di sini sedang belajar sayang, aku berusaha belajar baik-baik saja tanpa engkau yang senang memelukku secara tiba-tiba, yang bahagia dengan sederhana saat tanganmu yang lentik bermain di wajahku  yang sedang serius memandangi pekerjaanku di layar monitor Laptopku, dan tertawa riang begitu saja, yang secangkir tehnya adalah yang ternikmat di dunia, dan yang senyumnya lebih manis daripada gula-gula. Tentu sayang dan seribu pelukmu aku terima dengan penuh peluk dan cinta juga. *Peluk Dellila*

      Sayang, di senja yang syahdu ini, auraku terasa muram, sebab aku juga sangat, sangat, sangat, merindukanmu! Suratmu seperti sebuah alat yang menyedot semua pikiranku kepadamu. Jiwaku memang masih berada di sini, di Ibu Kota sunyi ini, namun hatiku, jiwaku telah berada di tempat yang ramai tawamu sayang. Jika dapat senja di pantai ini, di mana aku menuliskan surat ini kepadamu, aku potong, pasti akan kubawa dan kuberikan kepadamu Dellila sayangku. Seperti bukti cinta Sukab kepada Alina kekasihnya di dalam cerpen Sepotong Senja Untuk Pacarku karya pengarang favoritmu Seno Gumilar Ajidarma. 

          Cinta, entah aral menghadang apa, jika aku bersamamu, aku merasa, aku pasti dapat menghadapinya. Sebab engkau semangatku, inspirasiku, rinduku, sayangku, dan aku mencintaimu dengan teramat sangat. Aku bersyukur kepada Allah SWT cinta tiada taraku, karena telah mempertemukanku kepadamu cintaku yang ada di hati seorang lelaki bernama Bhumi ini, yang telah mendapatkan jawaban atas segala doa-doanya. Yaitu kamu Dellilaku.

       Tak usah kau ragu, aku juga merindukanmu di sini. Aku akan lekas pulang, segera, dan membuatmu tersenyum manis kepadaku di rumah penuh bunga kita. Segera.

        Aku mencintaimu sayangku Dellila. Nona manis berparas cantik. Tunggu aku pulang yaaa.
        Love you :*


Ibu Kota tempat aku merindukanmu, Jakarta 5 Juni 2012


NB: Nama Dellila dan Bhumi adalah nama favorit sahabat saya @oktarinadw ^^

5 komentar:

  1. entah kenapa, suka banget dengan surat-menyurat yang di-post ini.. =)

    oh ya, adakah kamu ingat tulisan ini, "Ada kebanggaan di hati ketika perjuanganmu di tanah rantau selama ini membuahkan kebahagiaan dan kebanggaan teruntuk orang-orang yang menyayangimu.. dan tentunya untuk dirimu sendiri. Saat engkau jumpai, kau telah kembali di tempat yang selalu membuatmu rindu. Lihat selengkapnya, rumahmu.." ?

    BalasHapus
  2. Terimakasih Bang, hehe aku juga suka dua surat ini ^^

    En tulisan siapa ya bang, pernah membaca tapi lupa hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu tulisanmu sendiri, Nona.. =)

      kamu nulis itu dulu di wall FB ku ketika aku masih ada FB. Aku suka banget ma kata-katanya, makanya aku print & aku tempel di dinding buat jadi penyemangat kalo lagi down atau kangen pingin pulang.. ^^

      Hapus
    2. Subhanallah, aku malah lupa lho bang awalnya kalau itu tulisanku sendiri, aku ingat pernah membacanya tapi lupa kalau itu tulisanku haha, semoga selalu bermanfaat ya. Bermanfaat untukmu dan untuk orang-orang di sekitarmu :)

      Hapus
    3. aaaaaaaa mba saaaaa...
      Aku jatuh i teramat sangat kepadamu mbaaaaa .....

      jatuh hati pada aksaramu :*

      Hapus