Powered By Blogger

Kamis, 14 Februari 2013

Aliran Sungai Itu Telah Menemukan Samuderanya




Cerita sedikit tentang proses pernikahanku ♥

1 Desember 2012 Bapak mediator yang semoga kasih sayang Allah selalu memberkahi hidup beliau dan keluarga atas jasanya yang begitu besar kepada kami, Bp. Budi Ilmawan, datang ke rumah menyampaikan niat baik seorang lelaki solih untuk melamarku. Setelah perbincangan yang cukup lama dan serius, kesimpulan hari itu ialah bahwa aku memang belum ada yang mengkhitbah. Kemudian Bapak meminta lelaki yang berniat melamarku itu seminggu kemudian datang untuk Ta'aruf dengan Bapak dan Ibu. 

Seminggu kemudian, tanggal 8 Desember 2012, datanglah lelaki itu untuk pertama kalinya ke rumah kami. Ya, pertama kali datang ke rumah, langsung mengutarakan niat baiknya melamarku di hadapan langsung Bapak. Masih ingat bagaimana groginya dia waktu itu dalam sikap dan tekadnya yang kuat saat berbincang dengan Bapak dan Ibu. Kemudian, kesimpulan hari itu adalah khitbah diterima dan diridhoi oleh Bapak dan Ibu, lalu seminggu kemudian adalah lamaran yang dihadiri keluarga besar kedua calon mempelai.

Sore hari ba'da asyar 16 Desember 2012, datanglah rombongan keluarga besar lelaki solih itu dari Bantul untuk menyatakan niat baik melamarku secara resmi. Pada hari itu juga ditentukan tanggal akad nikahnya.

11 Januari 2013 akad nikahpun tertunaikan dan kamipun halal. Alhamdulillah. Beribu doa terbang menuju kami, sungguh kami juga mendoakan bahwa doa-doa yang indah itu terpantul kembali kepada pemiliknya.

Well, aku tak pernah menyangka bahwa sahabat yang selama ini menjadi rekan kerja dalam Lingkar Komik, yang selama ini selalu biasa-biasa saja, yang terbilang cuek namun tetap baik, yang tak pernah memberikan satu kodepun selama kami saling berinteraksi, dengan beraninya datang langsung kepada Bapak untuk melamarku. Begitulah seharusnya laki-laki bersikap, ujarku dalam hati. Lelaki semesta harus mencontoh sikap suamiku ini!

Aku masih ingat ujarnya setelah kami menikah. 
"Aku berniat untuk menikah Sa, bukan berniat menikah dengan siapa. Memang aku pernah berucap bahwa jika aku telah siap untuk menikah, perempuan yang akan aku lamar pertama kali adalah engkau, namun jika ternyata engkau bukan takdirku ya tak apa. Aku akan menikah dengan perempuan yang lain, yang telah Allah takdirkan denganku, karena memang niatku menikah, bukan menikah dengan siapa"

Hihihi, dan alhamdulillah memang Allah telah menuliskan jodohnya sebelum ia terlahir di muka bumi ini adalah aku. Perempuan yang pertama kali ingin ia lamar ketika ia telah siap untuk menikah. Kami benar-benar luruh dalam penuh syukur.

Alhamdulillah terbilang lekas proses kami. Jikalau bukan karena kasih sayang Allah maka semua ini takkan pernah terjadi. Terimakasih ya Rabb. 

Dan kemudian kisah cinta kami yang bermulai tanggal 11 Januari 2013 ini akan berlanjut s/d menutup mata bahkan s/d di Surga (aamiin) lalu kami pun akan selalu hidup dalam penuh cinta kasih, karena Allah telah menganugerahi jiwa kami untuk selalu saling mencintai dan menyayangi. Aamiin. 

cc: Suami tercinta @bangdzia ♥ ^^


6 komentar:

  1. Assalamu'alaykum .... mba Asa ... barokallaah atas pernikahannya ... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam wrb, hehehe maaf ya baru balas, baru buka blog lagi setelah sekian lama jazakumullah :)

      Hapus
  2. Terharu kak bacanya :')
    terima kasih tadi sebelum baca ini lagi "galau" karena seseorang tp alhamdulillah, setelah baca jadi lebih tenang

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama semoga menjadi hikmah yang berguna ya :) semangaaat!

      Hapus
  3. Barokallah sa. Smg sukses selalu.
    kpn wisudaan ?
    tak tunggu syukurannya di mgl ya ...
    :-)

    BalasHapus
  4. Deg~
    mba saa.. begitu sederhana prosesnya namun manis hasilnya :')
    Allahu Rabbi pemilik semesta yang Maha baik atas segala ketetapanNya untuk mba saa dan bang zia :')

    BalasHapus