Powered By Blogger

Rabu, 06 Juli 2011

Cinta Bunga Matahari



            Dulu, pernah Bunga Matahari yang cantik jatuh hati kepada sang Surya, sang Surya tak pernah tahu akan hal itu. Sampai detik ini pun ia tak pernah mengetahuinya. Bunga Matahari hanya bisa menunduk saat sang Surya dan Rembulan berjumpa. Ia tak pernah bisa mengangkat wajahnya untuk sekedar melihat kebahagiaan yang dirasakan sang Surya dan Rembulan. Kelopak-kelopak indah yang merekah tiap sang Surya tersenyum hangat kepadanya, kini saat gerhana tiba kelopak-kelopak indah itu seperti ingin menutupi kemuraman Bunga Matahari. Ia sadar bahwa ia tak pantas untuk sang Surya, ia tak ada apa-apanya dibanding Rembulan yang jelita. Walau ia adalah Bunga Matahari yang cantik di antara Bunga Matahari yang lain, namun Rembulan adalah kecantikan abadi yang jauh di atas  kecantikan mahluk penghuni bumi. Setidaknya itulah yang ada di dalam pikiran Bunga Matahari.
Pernah waktu malam tiba, Bunga Matahari melihat Rembulan saat purnama dimana senyum penuh kerinduan sang Surya yang hangat tertuju kepada Rembulan. Rembulan terlihat begitu berkilau indah. Mereka terlihat saling merindukan, karena hanya waktu gerhana sajalah mereka dapat saling berjumpa.  Bunga Matahari hanya dapat tertunduk sedih melihatnya dari jauh. Ia menitikkan air mata. Bunga Matahari yang cantik menangis dalam sepi.
***
Siapapun yang memandang Rembulan pasti akan terpana. Tak terkecuali Bunga Matahari, ia juga selalu  terpana ketika melihat Rembulan. Walau beribu-ribu bintang cantik berada disekitarnya, Rembulan terlihat paling indah, anggun mempesona. Pantas saja kalau sang Surya begitu mendambakan Rembulan kekasihnya. Sungguh Bunga Matahari  merasa semakin bodoh telah berani jatuh hati kepada sang Surya. Namun perasaan ini juga bukan kehendaknya. Ia datang begitu saja di hati Bunga Matahari menyapa lembut rasa cintanya yang selama ini beku. Sang Surya menyinari cintanya dan mencairkannya begitu saja tanpa sang Surya sadari. Entah siapa yang bodoh di sini, yang pasti Bunga Matahari yang cantik telah mengakui bahwa ialah yang bodoh.
***

            Musim hampir berganti, Bunga Matahari semakin tumbuh menjadi bunga yang cantik dan ranum. Dan seiring berjalannya waktu perasaannya terhadap sang Surya masih tersimpan di hatinya. Namun ia hanya menyimpan kenangan saja, kenangan bodoh bahwa ia pernah jatuh hati kepada sang Surya. Karena sekarang Bunga Matahari telah menemukan tempat untuk bersandar.
***
            Bunga Matahari menemukan tempat untuk bersandar dimulai waktu ia tumbuh menjadi bunga yang cantik dan ranum. Siang itu Bunga Matahari dengan kelopak-kelopak indahnya merekah saat sang Surya begitu terik menyinari bumi, ia tampak lebih cantik dari hari-hari biasanya.
Pemilik kebun datang bersama istri tercintanya untuk merawat kebun bunga kesayangan mereka. Sesampainya di kebun mereka melihat Bunga Matahari begitu cantik merekah indah, istri pemilik kebun begitu terpesona melihat Bunga Mataharinya semakin tumbuh menjadi bunga yang cantik.
“Sayang, Bunga Matahari yang cantik ini pasti cocok ya bersanding dengan vas kaca pemberianmu itu,” ujar istri pemilik kebun dengan wajah yang berseri-seri “dari pada ia disini sampai kelopak-kelopaknya gugur, lebih baik bunga yang cantik ini aku taruh di kamar kita, pasti akan tampak lebih indah” sambil mencium Bunga Matahari.
“Wah ide yang bagus, aku juga setuju, pasti bunga ini akan indah bila diletakkan di dekat jendela kamar kita, dengan vas kaca pemberianku itu” sang pemilik kebun menyetujui usulan istri tercintanya yang tak kalah cantik dengan bunga-bunga yang berada di kebun ini.
Istri pemilik kebun dengan segera mengambil pisau dan memetik Bunga-bunga Matahari yang telah tumbuh menjadi bunga-bunga yang cantik, tak terkecuali Bunga Matahari yang jatuh hati kepada sang Surya.
Tak lama waktu berlalu, tiba-tiba setelah Bunga Matahari yang tumbuh cantik terpisah dari batangnya. Mendung yang gelap menyelimuti langit, sang pemilik kebun dan istri tercintanya itu segera berlari menuju rumah mereka untuk berteduh, karena tiba-tiba saja hujan yang deras mengiringi kepergian  Bunga Matahari yang cantik.
Ternyata diam-diam sang Surya merasakan kehilangan setangkai Bunga Matahari cantik yang selalu ceria saat menerima senyum hangatnya, sampai-sampai tanpa sadar ia menitikkan hujan yang begitu deras.
 Ia baru menyadarinya.
***

            Kini Bunga Matahari yang cantik telah menemukan tempat bersandar untuk menghabiskan musim panas dan masa hidupnya. Vas kaca pemberian pemilik kebun untuk istri tercintanya itu yang akan menemaninya. Ia begitu sejuk dan bahagia berada di dalam vas kaca yang selalu terisi air bersih. Bunga Matahari diletakkan dan dirangkai di vas kaca oleh istri pemilik kebun. Ia terlihat sangat indah.
 Istri pemilik kebun merangkai Bunga Matahari yang cantik dengan rasa bahagia.
“Kamu memang bunga yang cantik” gumamnya sendiri dengan senyum mengembang  saat selesai merangkainya.
            Jendela kamar pemilik kebun yang bertiraikan kain berwarna hijau dan kuning gading tertiup oleh angin, tiranya yang tipis terbang mengikuti arah angin berhembus. Bersamaan itu juga Bunga Matahari yang cantik bergoyang terkena hembusan angin. Namun Bunga Matahari tak goyah dengan tepaan angin itu. Karena ada vas kaca yang begitu setia berdiri tegak untuk menopangnya sampai musim berganti tiba.



...Selesai...




Yogyakarta 30 Maret 2011
kuharap ini bukan kisah cintaku.

6 komentar:

  1. entah kenapa saya suka cerita ini . . .
    nanti pengen bikin juga ah yang pake perumpamaan gini, makasih udah menginspirasi ya mbak!

    :D

    BalasHapus
  2. Haha, terimakasih. Okeeeh ayo buat ntar mbak sa komen :D

    BalasHapus
  3. kak izin copas ya , ceritanya mengharukan sekaliih :) subhanallah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkaaan, jangan lupa credit nama saya disertakan yaaa :)

      Hapus
  4. Assalamu'alaikum mba.
    Mba saya izin save gambarnya yaa mba?

    BalasHapus