Powered By Blogger

Rabu, 26 Desember 2012

Menjaga Fitrah Baik Anak



Anak itu terlahir dalam keadaan fitrah. Segala kebaikan apapun itu telah dimiliki anak sejak ia lahir. Demi Allah, semua anak itu pintar. 

Bukti fitrah itu adalah. Anak bisa memilih bajunya sendiri, menunjukkan bahwa ia mandiri, anak pipis, pup, lapar, bobo selalu dan tidak pernah tidak, bahkan dalam waktu yg selalu sama, itu bukti bahwa anak itu disiplin, kemudian bukti bahwa anak itu patuh adalah ketika orangtua mengatakan "Jangan nak..." maka ia pun akan menurut dan patuh kepada apa yang dikatakan orangtuanya. 
Ya, fitrah segala kebaikan itu telah ada pada anak sejak ia terlahir di bumi ini. Kemudian tugas kitalah orang-orang yang berada di sekitar anak untuk tetap menjaga dan mengasah fitrah itu sampai ia dapat mengerti bahwa kebaikan itu harus tetap terjaga di dalam dirinya.

JANGAN PERNAH BERBOHONG KEPADA ANAK! Tidak ada satu ulama pun yang membolehkan berbohong kepada anak. Kepercayaan anak kepada kita adalah andil terbesar yang membuat kita berhasil menjaga fitrah anak.

Tentang anak yang sedang senang bertanya. Duhai Ayah, Bunda, apakah kalian jemu dan bosan dengan suatu masa disaat pertanyaan yang memberondongi anda keluar dari mulut si kecil. Catat ini ya...

Anak saja sabar bertanya kepada kita, kenapa kita tidak sabar menjawab? Jangan mau kalah sama anak kecil ya Ayah, Bunda. Semangatlah!

Anak-anak itu memiliki kepintarannya masing-masing. Allah itu maha adil. Haram hukumnya anak dibanding-bandingkan dengan saudaranya apalagi orang lain. HARAM! 

Ya tentu, anak yang buruk akhlaqnya itu sebab muasal dari orangtuanya, salah kalau ada orangtua bilang "Anak saya nakal karena terpengaruh lingkungan" Salah! Bukan lingkungan dan bukan TV yang membuat mereka jadi buruk, tapi semua itu penyebabnya orangtua!

Cek saja di tempat rehabilitasi narkoba, bagaimana mereka berkomunikasi dengan orangtua mereka. Komunikasi mereka pasti buruk. Sebagian anak, hancur harga dirinya gara-gara overdosis nasehat! Ia akan mencari perhatian lain di luar sebab kekurangan harga dirinya di rumah. Jatuhnya mencari sensasi.

Kemudian orangtua itu akan dianggap gagal apabila anaknya yang sedang jatuh hati dengan lawan jenis, lebih senang curhat dengan orang lain daripada curhat dengan orangtuanya sendiri. Gagal! 

Kesimpulannya, LEMAH LEMBUT kepada anak itu WAJIB. LEMBEK HARAM! DISIPLIN, TEGAS, itu wajib. KERAS itu yang TIDAK BOLEH.

Jangan pernah berharap anak menjadi patuh kalau orangtua suka bohong!
Kuncinya tegas, tega, konsisten dan istiqomah!
 Semoga penuh berkah. 



Kajian Humaria, Parenting, 14 Desember 2012. 
Oleh: Ust. Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari.

4 komentar:

  1. ah, maafkan aku sekali lagi komen di tulisanmu. Mau gimana lagi, selalu ada pelajaran yang bisa diambil dan emang keren..

    ada kalimat dalam novel "Moga Bunda Disayang Allah" karya Tere Liye yang begitu kusuka. Karang (tokoh utama) berkata kurang lebih, "..cintailah anak-anak. Bukan sebab mereka menggemaskan, tetapi karena janji kehidupan yang lebih baik tergenggam dalam tangan mungil mereke.."

    ya, mereka memiliki mimpi, asa dan berjuta harapan, tentu selain mereka juga menggemaskan.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Bang Iwan, ya anak-anak adalah malaikat yang Tuhan kirim untukku, membuat segala hal yang dirasa berat dan menyedihkan dalam kehidupan menjadi tak terasa beban. Haha nggak tau kenapa setiap dekat anak-anak aku selalu bahagia!

      Haha ya dimaafkan, dan besok-besok kalau komen gak usah minta maaf, Aku merasa tersanjung sekali kalau tulisanku diapresiasi banyak orang. Jazakallah.

      Ayo semangat ikut kajian parenting, untuk benderangnya masa depan malaikat-malaikat kecil itu memiliki orangtua yang berusaha andal dalam mengasuh mereka :D

      Hapus
    2. Tentu, sebab hadiah terbaik bagi seorang anak adalah orang tua yang menyayangi dan membesarkan mereka dengan sepenuh cinta dan kasih =)

      Hapus
  2. salam makasih sudah follow blog indogeria.blogspot.com aku sdh follow n komen

    BalasHapus