Powered By Blogger

Selasa, 04 Maret 2014

Pelangi Pertamaku Birru


Akhirnya Kaki Kecil yang telah lama kami tunggu-tunggu, Pelangi Pertama kami telah hadir mewarnai hidup kami. Welcome to the world pumpkin!

Kami namakan ia Muhammad Aslan Birrul Haq. Semuanya boleh memanggilnya Birru. Lahir pada tanggal 6 Desember 2013 di Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati Bantul. Lahir dengan penuh perjuangan, di dalam perut lebih 12 hari dari HPL, sehingga Bundanya harus dipacu berkali-kali dengan berbagai alat yang membuatnya merasakan sakit lebih dari melahirkan normal, sampai pada akhirnya diputuskan untuk oprasi caesar. Ya, melahirkan itu memang luarr biassaa sensasinya! 
Allah memang Maha Besaaarr!
Kemudian setelah lahir harus masuk NICU, sejenis dengan ICU tapi khusus untuk bayi disebabkan badannya yang demam dan nafasnya yang terlalu cepat. Menjadikan Birru dan Bunda harus terpisah, bahkan pasca oprasi Bunda belum bisa apa-apa membuatnya belum bisa bertemu Birru.  Satu hari mereka tak bertemu, satu hari Birru tak minum ASI pertama dari sang Ibu. 
Sedih.

Sampai hari kedua Bunda menguatkan diri, menggunakan kursi roda menuju ke ruang NICU. Tangis bahagia, haru menjadi satu, akhirnya bertemu jua dengan buah hati. Diciumunya habis-habisan bayi berbadan hangat itu dan krtika Birru membuka mata, rasanya dunia hanya milik mereka berdua. 
Bunda dan Birru cukup lama di RS, 6 hari, dan setelah itu tak ada lagi yang menghalangi mereka berdua untuk bersama. Tak ada lagi jam berkunjung untuk menyusui, tak ada dokter yang bertanya kabar, tak ada pula infus di tangan. Bersama bahagia pulang menuju rumah.

 Lalu harapan terdalam semoga dengan nama yang disematkan dalam hidupnya ini menjadi doa banginya, doa agar menjadi orang yang terpuji, gagah, kuat seperti singa, dan menjadi kebaikan dalam kebenaran. 

Sekarang umurnya hampir tiga bulan, subhanallah, sedang suka sekali teriak-teriak. Ucu-ucuuu sekali.
Jadi begini ya rasanaya menjadi Ibu, bahagiaaa sekali. 
Ah indahnya menjadi ibu, walau letih tapi terbalas semua ketika tangan kecilnya menggengam erat tangan kita dan senyumnya tak henti-henti selesai dari bibi manisnya.


Singa kecil kami yang solih dan ucu. Semoga menjadi penyejuk mata bagi orang disekitarnya dan menjadi hafidz yang selalu berjuang di jalan-Nya. Aamiin.






Ps: Ternyata menjadi Ibu itu harus pintar membagi waktu ya. 
Hihihi, biar tetep bisa nulis-nulis lagi di blog. 
Walau udah lewat beberapa bulan semoga yang membaca ikut bahagia ya hehe. #apasih #ahtaudeh #hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar