Powered By Blogger

Kamis, 13 September 2012

Kenangan Bernama Laksita Danastri


Bagaimana kamu masih ada di hatiku, sedangkan ribuan musim telah berlalu mengaburkanmu. Aku tak pernah habis pikir, ini adalah lelucon siang hari yang kutemukan saat aku membuka sebuah buku panjang nan berdebu di almari kerja kesayanganmu. Aku akan menikah Laksita, namun kenapa aku begitu tersedu saat melihat parasmu yang pernah sempat kulupa saat bidadariku tiba dalam hidupku? Apakah ini kehendak Tuhan mengingatkan barang sebentar tentang rupamu kepadaku? Lewat selembar fotomu yang anggun duduk di sebuah bangku panjang berlatarkan senja yang mengapung di sebuah pantai jingga?

Minggu, 02 September 2012

Semanis Teh Hangat & Semanis Cake


Gambar favorit saya buatan Mas Edo Hatefuel.  Sweet banget deeh hahaha ^^

Purnama Biru & Wajah Dellila yang Tertekuk


Bhumi, maafkan aku, kali ini aku kesal sekali padamu. Malam ini bulan purnama teramat indah, namun sebuah kalimat yang terbaca dalam padangku di sebuah pesanmu senja tadi membuat malam ini menjadi kelabu. Aku merasa lemas Bhumi, sudahlah jika kau memang tak mengerti akan apa yang telah ku isyaratkan beberapa minggu ini, sebaiknya tak usah kau jadikan candaan yang tak lucu kepadaku. Kau mengerti tapi berlagak tak mengerti, kau berlagak tak mengerti namun kau menuliskan pesan yang kau harap menjadi lelucon sore, yang membuat lengkung senyum tawaku tergelagak. Hemh, kau gagal Bhumi. Gagal, aku kesal.